KISAH PERANG
SAUDARA VIETNAM SELATAN DAN VIETNAM UTARA
PENDAHULUAN
Vietnam yang
merupakan salah satu negara anggota ASEAN yang termuda, saat ini sudah
berkembang menjadi salah satu negara yang maju khususnya dalam sektor
pariwisata. Ketika menyebut negara Vietnam, pasti yang terlintas di benak kita
adalah sebuah negara yang menjadi tempat pertempuran yang besar antara tentara
Amerika dan pihak Komunis Vietnam Selatan. Perang Vietnam merupakan perang
terpanjang dalam sejarah Amerika karena berlangsung selama 12 tahun, 2 bulan
dan 29 hari. Perang Vietnam secara resmi dimulai 8 Maret 1965.
Perang Vietnam
merupakan salah satu dari beberapa konflik semasa Perang Dingin antara Amerika
Serikat dan sekutunya menentang Uni Soviet dan sekutunya. Perang seperti ini
disebut sebagai Perang Proksi karena Amerika Serikat dan Uni Soviet sendiri
tidak pernah bersemuka secara terang-terangan di medan pertempuran karena
khawatir akan meletuskan perang nuklir. Dua kubu yang saling berperang adalah
Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam
Utara). Perang Vietnam atau Perang Indochina Kedua adalah perang yang terjadi
antara tahun 1957 sampai dengan 1975 di Vietnam. Perang ini merupakan bagian
dari Perang Dingin. Dalam perang tersebut Vietnam Selatan didukung oleh negara
Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan
Filipina, sedangkan Vietnam Utara yang merupakan negara komunis didukung oleh
USSR / Uni Soviet dan China.
Perang Dingin (1947–1991) adalah
sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi
antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut blok barat ) dan Uni
Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun
1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer;
ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan
teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi.
Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya
tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada
tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk
menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Jatuhnya Vietnam ke dalam kekuasaan komunis memungkinkan
negara-negara di Asia Tenggara jatuh ke kuasaan komunis. Perjanjian Jenewa
merupakan upaya untuk mengakhiri konflik antara kaum komunis dan non komunis
yang membagiVietnam menjadi 2 yaitu Vietnam Utara dan Selatan. Tetapi upaya ini
tidak membuahkan hasil dan tidak mendatangkan kepuasan untuk mengakhiri konflik
yang saling bertentangan di Vietnam. Pertentangan tersebut menyebabkan
keterlibatan campur tangan pihak asing. Vietnam Utara sebagai negara komunis
mendapat bantuan dan pengaruh dari Cina dan Uni Soviet sementara Vietnam
Selatan sebagai negara demokrasi mendapat bantuan dari Amerika Serikat.
Demikian juga banyak yang dapat kita ambil hikmah-hikmah
dari beberapa peperangan yang terjadi diberbagai belahan dunia. Bukan hanya
dari Vietnam selatan dan Vietnam utara yang pernah berseteru melainkan masih
banyak lagi yang telah mengalami hal yang sama.
Adapun rumusan masalah yang penulis paparkan dalam
pembahasan yaitu:
1. Bagaimana
awal konflik perang saudara antara Vietnam selatan dan Vietnam utara terjadi ?
2. Apa
yang menyebabkan Negara besar Amerika Serikat dan Uni Soviet ikut campur dalam
perang saudara Vietnam Selatan dan Vietnam Utara ?
3. Bagaimana
akhir dari perang saudara antara Vietnam Selatan dan Vietnam Utara ?
PEMBAHASAN
1.
Awal
Konflik Perang Saudara Antara Vietnam Selatan Dan Vietnam Utara Terjadi
Vietnam dijajah oleh Tiongkok
sejak tahun 110 SM
sampai mencapai kemerdekaan pada tahun 938. Setelah bebas dari
belenggu penjajahan Tiongkok, Vietnam selalu menentang dan mengecam serangan pihak
asing.
Kemerdekaan Vietnam berakhir pada pertengahan abad 19 AD (Setelah Masehi),
ketika Vietnam dikolonialisasikan oleh Kerajaan Perancis.
Pemerintahan Perancis menanamkan perubahan signifikan dalam bidang politik dan
kebudayaan pada masyarakat Vietnam. Sistem pendidikan modern gaya Barat
dikembangkan dan agama Kristen diperkenalkan kepada masyarakat Vietnam. Pengembangan
ekonomi perkebunan untuk mempromosikan ekspor tembakau, nila (indigo), teh dan
kopi, Perancis mengabaikan permintaan akan pemerintahan sendiri
(self-government) dan hak-hak sipil yang terus meningkat. Sebuah pergerakan
politik nasionalis dengan cepat muncul, dan pemimpin muda Ho Chi Minh memimpin
permintaan akan kemerdekaan kepada League of Nations (Liga
Bangsa-Bangsa) Perancis menguasai Vietnam setelah melakukan beberapa perang kolonial di Indochina
mulai dari tahun 1840-an. Ekspansi kekuasaan Perancis
disebabkan keinginan untuk menyaingi kebangkitan Britania Raya
dan kebutuhan untuk mendapatkan hasil bumi seperti rempah-rempah untuk
menggerakkan industri di Perancis untuk menyaingi penguasaan industri Britania Raya.
Semasa pemerintahan Perancis,
golongan rakyat Vietnam
dibakar semangat nasionalisme dan ingin kemerdekaan
dari Perancis.
Beberapa pemberontakan dilakukan oleh banyak kelompok-kelompok nasionalis,
tetapi usaha mereka gagal. Pada tahun 1919, semasa Perjanjian Versailles dirundingkan, Ho Chi Minh
meminta untuk bersama-sama membuat perundingan agar Vietnam
dapat merdeka. Permintaan tersebut ditolak dan Vietnam beserta seluruh Indochina
terus menjadi jajahan Perancis.
Kelompok Viet Minh akhirnya mendapat dukungan populer
dan berhasil mengusir Perancis dari Vietnam. Selama Perang Dunia
II, Vietnam
dikuasai oleh Jepang.
Pemerintah Perancis Vichy bekerjasama dengan Jepang yang
mengantar tentara ke Indochina sebagai pasukan yang berkuasa secara de facto
di kawasan tersebut. Pemerintah Perancis Vichy tetap
menjalankan pemerintahan seperti biasa sampai tahun 1944 ketika Perancis Vichy jatuh
setelah tentara sekutu menaklukan Perancis
dan jendral Charles de Gaulle diangkat sebagai pemimpin Perancis.
Perancis memelihara dominasi kontrol terhadap koloni-koloninya hingga Perang Dunia
II, ketika perang Jepang di Pasifik
memicu penyerbuan ke Indochina. Sumber daya alam Vietnam dieksploitasi untuk
kepentingan kampanye militer Jepang ke Burma, Semenanjung Malay dan India. Pada tahun terkahir
perang, pemberontakan nasionalis berpasukan muncul di bawah Ho Chi Minh,
melakukan kemerdekaan dan komunisme. Menyusul kekalahan Jepang, pasukan
nasionalis melawan pasukan kolonial Perancis pada Perang Indochina Pertama yang
dimulai pada tahun 1945 hingga 1954. Perancis mengalami kekalahan besar pada
Pertempuran Dien Bien Phu dan dalam waktu singkat setelah itu ditarik dari
Vietnam.
Setelah pemerintah Perancis Vichy tumbang,
pemerintah Jepang
menggalakkan kebangkitan pergerakan nasionalis di kalangan rakyat Vietnam.
Pada akhir Perang Dunia II, Vietnam
diberikan kemerdekaan oleh pihak Jepang. Ho Chí Minh kembali ke Vietnam untuk
membebaskan negaranya agar tidak dijajah oleh kekuasaan asing. Ia menerima
bantuan kelompok OSS (yang akan berubah menjadi CIA nantinya).
Pada akhir Perang Dunia
II, pergerakan Viet Minh di bawah pimpinan Ho Chí Minh
berhasil membebaskan Vietnam dari tangan penjajah, tetapi keberhasilan itu
hanya untuk masa yang singkat saja. Pihak Jepang
menangkap pemerintah Perancis dan memberikan Vietnam satu bentuk “kemerdekaan”
sebagai sebagian dari rancangan Jepang untuk "membebaskan" bumi Asia dari penjajahan
barat. Banyak bangunan diserahkan kepada kelompok-kelompok nasionalis.
Negara-negara yang berperang dalam Perang
Vietnam membagi Vietnam pada 17th parallel menjadi Vietnam Utara
dan Vietnam Selatan sesuai Perjanjian Geneva (Geneva Accords).
2. Penyebabkan Negara Besar
Amerika Serikat Dan Uni Soviet Ikut Campur Dalam Perang Saudara Vietnam Selatan
Dan Vietnam Utara
Keberpihakan as
terhadap perancis Ho Chi Minh mengharapkan bantuan
Amerika untuk bisa lepas dari Perancis dan menegaskan bahwa dirinya bukan
Komunis. Ho Chi Minh mengharapkan negara Amerika Serikat akan menyokong negara
baru di Vietnam, walaupun negara baru itu sebuah negara di bawah pengaruh
Komunis. Harapan beliau Amerika Serikat akan mengkotakan ucapan-ucapan Franklin
D. Roosevelt yang menentang kolonialisme Eropa selepas Perang Dunia II.
Franklin D. Roosevelt ingin agar rakyat negara-negara Dunia Ketiga menentukan
nasib mereka sendiri. Ho Chi Minh pun mengirimkan surat terpisah kepada dua
belas petinggi gedung putih dan juga ke komisi luar negeri senat AS agar mereka
memahami atau memberi dukungan moral untuk menyuarakan perjuangannya lepas dari
kolonialisme Perancis. Namun AS tidak membaca suratnya dan menolak permintaan
bantuannya dan justru melibatkan diri di Vietnam dengan membantu Perancis.
Di bawah pimpinan Harry S. Truman, Amerika Serikat tidak
membantah Perancis menduduki semula tanah-tanah jajahannya, termasuk Vietnam,
selepas tamat perang. Amerika bahkan menawarkan ke pihak prancis dua bom atom,
yang dengan penuh maaf ditolak oleh Perancis. Setelah gagal mendapatkan bantuan
dari Amerika, akhirnya Ho Chi Minh berpaling mencari bantuan ke pihak Komunis
(Uni Soviet dan Cina).
Ho Chi Minh berhasil mengalahkan lawannya dalam
pertempuran di Dien Bien Phu, 7 Mei 1954 dengan kemenangan telak. Setelah
kemenangan tersebut, diadakan perundingan di Jenewa antara pihak Viet Minh dan
Perancis, dan mereka menandatangani beberapa kesepakatan. Kesepakatan penting
dalam perjanjian tersebut membagi Vietnam untuk sementara waktu menjadi 2
dengan garis lintang 17 derajat sebagai batas.
Orang-orang Komunis di bawah Ho Chi Minh mendapatkan mendapatkan
bagian utara, sedangakan rezim Bao Dai diberi wilayah selatan. Dalam
perundingan tersebut juga disepakati tentang penyelenggaraan pemilu akan
diselenggarakan dua tahun lagi untuk menyatukan kembali Negara tersebut. Amerika
serikat menentang penyelenggaraan pemilu nasional karena khawatir Ho Chi Minh
akan keluar sebagai pemenang. Oleh karena itu, AS menolak untuk menandatangani
persetujuan Jenewa. Bagi Amerika, jika pemilu nasional diadakan bulan 1956 dan
jika Viet Minh tidak berkeberatan hampir bisa akan menang. Itulah mengapa AS
berusaha membekengi Vietnam selatan untuk menolak pemilu tersebut. Semua orang
yang memahami masalah indocina selalu mengatakan bahwa jika pemilu
diselenggarakan di masa perjuangan, kemungkinan 80 persen penduduk akan lebih
memilih Ho Chi Minh sebagai pemimpin mereka.
Dalam usahanya mengalahkan Ho Chi Minh, CIA menempatkan
Ngo Dhin Diem yang fasistik untuk menguasai bagian selatan. CIA pun menyebarkan
propaganda buruk tentang Ho Chi Minh. Menakut-nakuti orang selatan bahwa Ho
sedang mengerahkan orang-orang utara untuk menyerbu ke selatan. Informasi
seperti ini diharapkan dapat turut memunculkan dorongan dari warga Amerika agar
Amerika secepatnya melakukan tindakan terhadap Ho.
Pihak Komunis memang bersiap sedia untuk menyerang
Vietnam Selatan, sejak sebelum Perjanjian Geneva ditandatangani. Persiapan ini
dibuat sekiranya penyatuan tidak dapat dicapai melalui kemenangan dalam
pilihanraya. Ho Chi Minh memerintahkan beribu-ribu orang agen Komunis untuk
menyusup masuk ke Vietnam Selatan, dan menyediakan tempat tersembunyi untuk
simpanan senjata.
Taktik CIA selanjutnya, yakni pada tahun 1954, CIA
memanaskan situasi dengan menjalankan Operasi Phoenix sehingga pemilu nasional
yang direncanakan berlangsung pada tahun 1956, sesuai dengan persetujuan
Jenewa, gagal dilaksanakan. Terdapat 2 pelanggaran terhadap persetujuan Jenewa
yang dilakukan oleh pihak selatan. Yang pertama, Ngo Dhin Diem, dibawah
perlindungan AS melakukan pelanggaran terhadap persetujuan jenewa dengan
menolak berpartisipasi pada pemilu nasional itu. Uni Soviet mengusulkan
pemisahan permanen antara Vietnam utara dan Vietnam selatan, menjadi dua Negara
yang diakui oleh PBB. Usul ini ditolak oleh AS yang tidak mau mengakui Vietnam
yang Komunis. Pada akhirnya diadakan pemilu, namun hanya diadakan di Selatan
dan peristiwa ini menandai terbentuknya Republik Vietnam (dikenal luas dengan
nama Vietnam Selatan) dengan Ngo Dhin Diem sebagai presiden pertamanya.
Pelanggaran yang ke dua terhadap persetujuan Jenewa dilakukan secara langsung
oleh AS dengan mengirimkan penasehat-penasehat militernya untuk melatih tentara
Republik Vietnam.
3. Akhir Dari Perang Saudara
Antara Vietnam Selatan Dan Vietnam Utara
Sejarah pernah mencatat bahwa
Amerika pernah menelan kekalahan telak saat perang Vietnam/Viet Chong/IndoChina
kedua. Bermula pada tahun 1957, secara perlahan Amerika mengirim pasukan
sedikit demi sedikit untuk membantu Vietnam yang saat itu masih dijajah
Perancis. Dan puncaknya pada tahun 1965 ketika terjadi perpecahan antara kubu
Republik Vietnam (Selatan) dan kubu Demokratik Vietnam (Utara), dalam hal ini
sebenernya adalah perang saudara di Vietnam, tapi lama-lama pihak di kubu Utara
yang merasa dirugikan karena keikut campur tanganan Amerika, kubu Utara memutuskan
untuk meminta permohonan bantuan kepada USSR (Uni Soviet, sekarang Rusia). Dan
disitulah awal dari perang antara 2 negara Adikuasa antara Amerika dan Uni
Soviet. Perang yang mempertaruhkan Politis, Ideologi, dan juga kehormatan
bangsa sebagai Negara Adikuasa. Kubu Selatan yang di sertai sekutu Amerika,
Australia, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan Filipina, mulai
berperang dengan kubu Utara yang disekutui oleh Uni Soviet, China, dan Korea
Utara.
Saat pada klimaksnya di tahun 1968
pihak dari Kubu Selatan yang berkekuatan 1.200.000 Pasukan Militer mulai
menggempur Kubu Utara yang hanya berkekuatan 520.000 Pasukan Militer, tapi
dalam hal ini pasukan dari Kubu Selatan yang berusaha menyerang kearah utara
sedikit terkejut terutama untuk pasukan sekutu karena mereka harus melewati
Hutan buas yang berlumpur, juga rawa-rawa yang penuh Buaya, Ular, dan binatang
buas air lainnya, dan juga medan pegunungan yang sama sekali tidak mereka
kuasai. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Kubu Utara untuk mengepung dan
membantai habis-habisan pasukan Kubu Selatan dan sekutunya.
Banyak pasukan dari Kubu Selatan
yang tewas, terluka, atau menjadi tahanan dari pasukan Kubu Utara. Sebagian
besar pasukan yang tewas, terluka, ataupun ditahan adalah Pasukan Militer
Amerika. Selama 5 tahun pasukan dari Kubu Selatan yang terus menerus menelan
kekalahan dan kehilangan banyak prajurit akhirnya menyerah. Dan pada
27-Februari-1973 dengan menyerahnya Amerika, maka di sepakatilah perjanjian
damai.
Hal ini membuat Amerika rugi besar
secara materi dan korban jiwa, dan mereka juga kalah dalam hal politis dan
ideologi untuk ditanamkan di Vietnam. Setelah perang Vietnam berakhir, maka
disetujuilah pertemuan antara kedua kubu Vietnam yang berbeda visi, untuk
bersatu membentuk sebuah Negara. Walaupun ideology komunis dari Uni Soviet
menjadi ideologi nasional, tapi sampai saat ini masih banyak warga dari daerah
Vietnam selatan yang tidak menggunakan Ideologi komunis tersebut dan sampai
saat ini masih berlangsung perlawanan dari sebagian warga Vietnam selatan.
KESIMPULAN
Perang Vietnam, juga disebut Perang
Indochina Kedua, adalah sebuah perang yang
terjadi antara 1957
dan 1975
di Vietnam.
Perang ini merupakan bagian dari Perang
Dinginantara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis
dan Liberal.
Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam
Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika
Serikat, Korea Selatan, Thailand,
Australia,
Selandia Baru
dan Filipina
bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet dan Tiongkok mendukung Vietnam
Utara yang berideologi komunis. Jumlah korban yang meninggal diperkirakan lebih dari
280.000 jiwa di pihak Vietnam Selatan dan lebih dari 1.000.000 jiwa di pihak
Vietnam Utara.
Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke
negara lain, terutamanya Amerika Serikat, Australia
dan negara-negara Barat lainnya, sehingga di negara-negara tersebut bisa
ditemukan komunitas Vietnam yang cukup besar. Setelah berakhirnya perang ini,
kedua Vietnam tersebut pun bersatu pada tahun 1976.
REFRENSI
Sudharmono. 2012. sejarah asia
tenggara modern. yogyakarta : penerbit ombak
perang vietnam sangat fenomenal
BalasHapusbanyak film tentang perang Vietnam, komentar juga ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com
BalasHapus